Hari Kedua Bimbingan Manasik Haji Wilayah III Kabupaten Bireuen yang meliputi Kecamatan Peulimbang, Jeunieb, Pandrah, Simpang Mamplam dan Samalanga diisi oleh Pimpinan Dayah Darul Falah Lheu Simpang Kecamatan Jeunieb, Abati Bukhari dan didampingi oleh Penyuluh Agama Islam Bireuen, Tgk. Faisal sebagai moderator. Kegiatan manasik haji berlangsung di Mesjid At-Taqarrub pada Selasa, 22 April 2024.
Abati Bukhari selaku pemateri sekaligus pelatih menyampaikan materi mengenai pelaksanaan Manasik Haji, mulai dari teori hingga prakteknya.
“Haji merupakan ibadah fisik, kehadiran dan keberadaan jemaah diperlukan dan menjadi bagian dari wajib dan rukun haji. Dan untuk memberikan gambaran langsung dari pelaksanaan ritual ibadah haji perlu dilakukan praktek yang menggambarkan rangkaian kegiatan ibadah haji mulai dari memakai baju ihram, tata cara tawaf hingga melakukan sai dalam pelaksanaan haji ditanah suci”, jelasAbati.
Abati dalam materinya menjelaskan dengan terperinci hal-hal yang berkaitan dengan wajib haji hingga urutan dan tata cara pelaksanaan ibadah haji. Terlihat juga peserta sangat antusias mempraktekkan cara memakai pakaian ihram yang baik dan benar. Kain Ihram merupakan kain yang digunakan sebagai pakaian ihram yang disunahkan dengan warna putih. Selain itu mengenakan ihram menandai dimulainya ibadah haji maupun umrah sejak dari miqatnya.
“Disunnahkan memakai kain Ihram pada saat thawaf dengan cara idtiba, yaitu dengan membuka bahu sebelah kanan dengan membiarkan bahu sebelah kiri ditutup kain Ihram”, sebutnya.
Pada pelaksanaan praktek manasik, jamaah dipandu mengucapkan kalimat talbiyah serta pedoman doa-doa yang dipanjatkan saat melaksanakan ibadah haji dan umrah keBaitullah. Kalimat talbiyah pun menggema diseluruh penjuru Mesjid At-Taqarrub (MesjidJin) dengan penuh haru, menggetarkan jiwa dan sanubari.
Kalimat Talbiyah mulai dibaca setelah niat ihrām dari miqat, baik ihram haji maupun ihram umrah. Sementara berakhirnya bacaan talbiyah adalah ketika orang yang berumrah hendak memulai tawaf (di pelataran masjid Haram); Sedangkan bagi jemaah haji berakhirnya selesai melontar Jamrah Aqabah tanggal 10 Dzulhijjah. Jemaah laki-laki membaca talbiyah dengan suarakeras, sedangkan perempuan dengan suara pelan.
Pada sesi terakhir hari kedua kegiatan manasik haji, Abati Bukhari juga memaparkan mengenai kemudahan dalam proses penyelenggaraan ibadah haji, utamanya terhadap jemaah yang masuk kategori lansia sebagaimana tema haji yang diusung pada tahun ini yaitu haji ramah lansia.
Abati mencontohkan kemudahan dalan bertawaf. Seyogianya tawaf dilakukan dengan berjalan kaki, akan tetapi bagi beberapa lansi aatau orang dengan keterbatasan fisik, melaksanakan tawaf dengan berjalan menjadi sulit atau tidak memungkinkan.
“Oleh karena itu, dibolehkan bagi lansia untuk melaksanakan tawaf menggunakan kursi roda”, Tutupnya.[]