Hadir sebagai pemateri pada kegiatan manasik haji wilayah III (Peulimbang, Jeunieb, Pandrah, Simpang Mamplam dan Samalanga) Kepala Seksi Haji Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H. Sulaimannur, S. Ag di Mesjid At-Taqarrub pada Kamis.(25/04/2024).
Sulaimannur dalam materinya tentang akhlak jama’ah dan budaya Arab Saudi menyampaikan, akhlak Jamaah merujuk pada etika dan perilaku yang diharapkan dari individu dalam konteks kehidupan berjamaah atau dalam masyarakat. Beberapa aspek penting dalam akhlak jamaah meliputi kerjasama, toleransi, saling menghormati, dan saling tolong menolong.
“Dalam menjalankan ibadah haji, Jamaah harus lebih ikhlas, sabar, tidak sombong, riya, dan lebih mendepankan sopan santun baik dalam berpakaian maupun dalam berbicara”, jelasnya.
“Sedangkan Akhlak kepada sesame jamaah seperti tolong menolong, saling menghargai, saling menghormati, nasihat menasihati. Dan Akhlak terhadap alam lingkungan seperti menjaga kebersihan, menjaga keamanan, tidak merusak tumbuh tumbuhan, tidak mengganggu binatang,” lanjutnya.
Sulaimannur yang didampingin oleh Penyuluh Agama Islam, Tgk. Syarwan juga memberikan gambaran kepada jamaah bagaimana kondisi dan budaya bangsa Arab agar jamaah ketika berada di Arab dapat menyesuaikan sikap dan prilaku dengan kondisi masyarakat Arab sehingga tidak menimbulkan hal-hal buruk.
“Sosial budaya Arab Saudi salah satunya adalah mujamalah dimana mereka senang berbasabasi dan berekpresi dengan bahasa tubuh. Maka jangan terkejut nanti bila Bapak Ibu mendapati orang Arab yang suka meranggkul dan mencium pipi”, ungkapnya, seraya disabut gelak tawa para peserta manasik haji.
Selain itu orang Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan danketulusan, apalagi kepada orang yang mereka sukai. Sayangnya, suara keras mereka kadang ditafsirkan sebagai kemarahan oleh kebanyakan orang Indonesia.
Diakhir materinya, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini mengingatkan Kembali jamaah bahwa pelaksanaan ibadah haji merupakan sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah agama dan pemenuhan rukun Islam ke lima,bukan untuk menaikkan status social atau sekadar pamer keshalihan.
“Fokuslah beribadah,kurangi belanja-belanja dan jalan-jalan agar stamina kita tetap fit dan dapat melaksanakan rukun haji dengan sempurna. Terutama jemaah lanjut usia jangan memaksakan diri mengejar amaliah sunat yang dapat memudharatkan, focus untuk puncak ibadah haji”, tuturnya.
Materi kedua dalam kegiatan manasik haji hari ke-4 juga diisi oleh Dinas Kesehatan yang diwikili oleh Ramli, SKM., MKM. Dalam materi pencegahan dan pengendalian penyakit.
Ramli menjelaskan ibadah haji dan umrah merupakan ibadah dengan aktifitas fisik yang tinggi seperti wukuf, jamarh, thawaf dan sai.
“Selain itu jamaah haji juga mendapatkan tantangan fisik antara lain perjalanan yang jauh dan lama, perbedaan cuaca, bertemu dengan orang banyak dengan latar belakang budaya yang berbeda maupun ibadah sunnah lainnya” jelasnya.
Staff Dinkes Bireuen ini meminta jamaah untuk menyiapkan kesehatan fisik, psikis dan ilmu sehingga dapat menunaikan rangkaian ibadah haji dengan baik sampai Kembali ketanah air.
Dalam paparan meterinya, Ramli menunjukkan angka Kesehatan Jamaah wilayah barat dimana terdapat 31 Jamaah yang mengindaphipertensi. 13 Jamaah dengan penyakit diabetes dan 11 jamaah lainnya dengan kadar kolestrol.
“Terdapat 4 jamaah dalam gangguan saluran cerna, 12 jamaah mengalami kelainan jantung , 10 jamaah mengalami rematik dan hanya 17 jamaah yang terdeteksi dalam keadaan sehat”, sebutnya.[]